Puasa mutih banyak dijalani calon pengantin khususnya di Jawa. Alasannya beragam, salah satunya agar tampil cantik di hari pernikahan. Tapi tak sedikit pengantin yang justru pingsan dan kelaparan.
Puasa mutih sebenarnya bukanlah kewajiban bagi calon pengantin yang akan menikah. Ritual ini dijalankan secara turun temurun oleh masyarakat suku Jawa.
Meskipun sudah mulai jarang dilakukan, tapi masih ada saja calon pengantin yang melakukan puasa mutih. Sebelum menikah, calon pengantin hanya mengonsumsi nasi putih dan air putih, tidak boleh makan makanan lain terutama yang memiliki rasa dan berasal dari hewan bernyawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Periode puasa mutih berbeda-beda, ada yang menjalaninya 3 hari, 7 hari bahkan 40 hari. Setelah melewati puasa mutih, calon pengantin mengharapkan aura yang terpancar saat hari pernikahan sehingga tampak cantik dan manglingi.
Sayangnya, banyak orang yang tak kuat menjalani puasa mutih. Beberapa kasus sedih sekaligus miris pernah terjadi pada calon pengantin yang menjalani puasa mutih. Mulai dari pingsan, kelaparan bahkan meninggal dunia.
Lalu, bagaimana puasa mutih jika dipandang dari kacamata ahli gizi?
Dihubungi DetikFood (20/10), dr. Tirta Prawita Sari, Sp.GK, M.Sc., menjelaskan puasa mutih sangat berbahaya jika dilakukan dalam jangka waktu panjang. Alasannya karena tubuh jelas akan kekurangan banyak nutrisi.
"Iya (berbahaya), karena sangat low nutrient content, jadi akan lemas, terutama bila dilakukan dalam waktu lama," kata dr. Tirta yang kini bertugas di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta.
Lebih lanjut, dr. Tirta juga menjelaskan tubuh manusia membutuhkan asupan beragam nutrisi untuk memastikan sistem metabolisme yang berjalan lancar dan normal. Konsumsi nasi putih dan air putih saja tidak akan mampu memenuhi kebutuhan nutrisi harian.
"Pasti lemas, artinya 3 hari berturut-turut nggak makan yang "bener". Ada zat gizi mikro, seperti vitamin dan mineral yang harus dikonsumsi tiap hari. Dan itu nggak bisa ditemukan hanya pada nasi putih saja," lanjut dr. Tirta.
Tubuh juga membutuhkan vitamin B kompleks yang bisa didapatkan dari berbagai sumber makanan. Sebut saja dalam sayuran hijau, hati dan buah-buahan segar.
![]() |
"Vitamin B kompleks itu butuh dikonsumsi harian. Bisa didapatkan dari makanan. Fungsinya untuk metabolisme energi, kalau kekurangan maka energi juga akan kurang," tambahnya.
Alasan inilah yang membuat beberapa calon pengantin merasa lemas, lapar dan bahkan pingsan. Apalagi kalau puasa mutih diiringi dengan aktivitas berat yang menguras tenaga. Bukan tidak mungkin, hal ini bisa menyebabkan kematian.
Bagi orang yang memiliki riwayat penyakit bawaan seperti masalah lambung, kencing manis hingga jantung, disarankan untuk tidak melakukan puasa mutih. Jika tujuannya untuk detox dan membersihkan racun, kamu bisa mengubah pola makan menjadi lebih sehat.
Jangan sampai gara-gara puasa mutih, momen sekali seumur hidup malah hancur berantakan.
(dvs/odi)